Technopark Indonesia

Technopark Indonesia
Wisata Edukasi dan Sains

Thursday, September 3, 2015

Paparan Technopark di BPPP - Tegal

BPPP Tegal (10/8) - Pemerintah telah mencanangkan Program Nasional Pengembangan Sains dan Teknologi Park (STP). Dari 100 Technopark yang dicanangkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengembangkan 24 buah Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP). Ke-24 lokasi diantranya di empat lokasi berbasis pengembangan SDM. Sentra lokasinya adalah di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Ambon, Aertembaga (Sulawesi Utara) , Banyuwangi (Jawa Timur) , Tegal ( Jawa Tengah). 
Namun demikian, masih banyak orang yang belum mengetahui fungsi dan keberadaan Technopark. Untuk lebih menegaskan fungsi dan keberadaan technopark, Kepala BPPP Tegal (Ir. Mochammad Heri Edy, M.S) mensosialisasikan technopark di kalangan karyawan BPPP Tegal dalam pertemuan di Ruang Rapat BPPP Tegal (Senin, 10/8).
Hadir pada pertemuan, Pejabat Struktural dan Fungsional BPPP Tegal dan SUPM Tegal, Konsultan Technopark Indonesia, serta puluhan karyawan BPPP Tegal. "Saat ini kita diberi tugas untuk membangun technopark di Tegal pada tahun ini." kata Heri Edy. Tetapi, lanjut Heri Edy, pengetahuan kita tentang  technopark masih terbatas. 
Guna mensosialisasi Technopark kepada masyarakat, Heri Edy menegaskan, bahwa technopark tidak hanya membumi di internal saja, tetapi harus membumi di Kota Tegal dan di wilayah kerja kita. Dalam waktu dekat kami akan me-launching technopark kita, untuk itu kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dan menata dengan baik technopark kita." ujar Heri Edy. Dalam mempersiapkan technopark , Heri Edy menginformasikan, akan dilakukan pelatihan-pelatihan technopark supaya dalam mengelola technopark secara baik. Hei Edy berharap, agar technopark Tegal dapat menjadi contoh dan penjuru bagi technopark-technopark yang lain.
Konsultan Techopark Indonesia, Yunan, memaparkan pengertian, fungsi dan keberadaan technopark BPPP Tegal melalui tayangan. Mengawali paparan ia mengatakan, "Technopark ini merupakan suatu tempat atau kawasan dimana disitu teknologi diaplikasikan." Lebih lanjut Konsultan Planetarium Taman Pintar Yogyakarta menjelaskan, "Tujuan utama pendirian technopark adalah untuk membuat link yang permanen antara perguruan tinggi (akademisi) pelaku industri, bisnis, finansial, pemerintah serta masyarakat di sekitar BPPP Tegal." 
"Masyarakat di Tegal mengetahui keberadaan BPPP Tegal, tetapi apa manfaat, apa yang bisa dipelajari dan apa yang bisa dapatkan masyarakat dari BPPP Tegal", ujar Yunan. Hendaknya technopark menjadi jembatan masyarakat  dengan BPPP Tegal, ujarnya. Dalam penjelasan itu, Yunan mengemukakan " Tecnopark akan mengawamkan hal-hal yang berbau teknis dan exclusive, sehingga kesan tertutup akan dibuka dengan keberadaan technopark ini, lanjutnya. 
"Di BPPP Tegal, potensi yang ada disini sudah memenuhi persyaratan, hanya saja perlu sejumlah penanganan," ujar Yunan. Ia mengungkapkan, "Fasilitas, sarana prasarana dan sumber daya manusia yang sudah ada akan di kemas, sehingga kita tahu bagaimana cara melayani masyarakat dengan baik." Salah satu kemasan Technopark BPPP Tegal, lebih lanjut Yunan menjelaskan, Technopark BPPP Tegal akan dikemas sebagai mentoring, supervising, training, networking, exbihition,  business matching dan outing class.

Friday, April 3, 2015

Solo Teknopark Diharapkan Mampu Cetak Wirausahawan

TEMPO.CO, Surakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir meminta Solo Teknopark mampu memberikan pelatihan yang menghasilkan wirausahawan baru. Kementerian juga menyanggupi untuk memberikan bantuan berupa peralatan untuk pelatihan.
Hal tersebut disampikan seusai meninjau Solo Teknopark, Selasa, 24 Maret 2015. Menurut Nasir, tempat pelatihan tersebut baru dilengkapi dengan sarana pelatihan untuk karyawan industri. "Nanti kami akan bantu peralatan serta sebagian gedungnya," kata Nasir.
Nasir mengatakan pelatihan untuk menjadi karyawan industri sudah diberikan oleh Balai Latihan Kerja Industri yang ada di banyak daerah. Karena itu, Solo Teknopark harus memiliki output yang berbeda.
Pelatihan di Solo Teknopark diharapkan mampu menciptakan pengusaha baru di berbagai sektor. Harapannya, muncul industri baru yang bisa menyerap tenaga kerja.
Kementerian juga siap memfasilitasi kerja sama antara Solo Teknopark dengan perguruan tinggi. Menurut Nasir, perguruan tinggi juga memiliki banyak hasil penelitian wirausaha yang masih dapat dikembangkan dan diaplikasikan oleh masyarakat.
"Tahun ini kami akan mengucurkan bantuan Rp 25 miliar untuk tempat ini," kata Nasir. Menurut Nasir, bantuan tersebut akan diberikan dalam wujud peralatan serta gedung baru.
Rencananya, Kementerian Ristek dan Dikti akan membangun 100 teknopark baru di berbagai daerah. Solo Teknopark akan menjadi model percontohan. Rencananya, 100 teknopark itu akan dibangun dalam waktu lima tahun.
Nasir mengakui bahwa anggaran untuk membangun teknopark cukup besar. "Bisa mencapai Rp 1 triliun untuk tiap teknopark," katanya. Karena itu, rencana pembangunan harus dikerjakan secara bertahap.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan bahwa fasilitas di Solo Teknopark memang banyak memiliki fasilitas pelatihan untuk calon pekerja. Salah satu diantaranya adalah peralatan pelatihan las bawah air.
Meski demikian, pusat pelatihan tersebut sebenarnya juga telah memiliki beberapa kelas yang untuk calon wirausaha baru. "Seperti pelatihan fotografi dan digital printing," katanya. Dia berharap bantuan dari kementerian bisa semakin memperlengkap peralatan di tempat itu.

AHMAD RAFIQ

Sumber 

Teknopark Sragen Akan Dikembangkan

Jum, 20/02/2015 - 09:16 -- humasjtg1
SRAGEN – Tim dari Kementerian Riset dan Teknologi yang dipimpin oleh Dr. Mulyanto tadi pagi, Rabu (18/2) berkunjung ke Sragen untuk mengkaji pengembangan Teknopark Ganesha Sukowati. Tim yang berjumlah 4 orang diterima oleh Bupati Sragen di ruang kerja Bupati.
Dijelaskan oleh Dr. Mulyanto, pihak kementerian akan siap mendukung dan mendampingi mengembangkan fungsi technopark Sragen, baik dari dana ataupun lainnya. Dari segi dana pihaknya menyatakan kesiapannya, karena pada tahun ini anggaran dana APBN yang dikelola Kementerian Ristek mencapai sekitar Rp. 42 trilyun.
Hanya saja yang menjadi permasalahanya, bentuk pengembangan Teknopark nantinya seperti apa, akan dikaji oleh Tim terlebih dahulu. Apakah menjadikan Technopark Sragen sebagai satu dari 100 Teknopark unggulan di Indonesia seperti program dari Presiden RI Joko Widodo yang akan membentuk 100 Teknopark di Indonesia. Atau dikembangkan menjadi bentuk lainnya, yang jelas pihak Kementerian akan melakukan kajian terlebih dahulu dan siap membantu sepenuhnya.
“Bisa jadi nanti Teknopark yang ada di Sragen ini kami usulkan sebagai salah satu dari 100 Teknopark di Indonesia yang akan diprioritaskan pengembangannya,”terang Mulyanto.
Sementara syarat untuk menjadi 100 Technopark yang menjadi prioritas tidaklah sukar. Syarat utamanya yakni pada kesediaan Pemkab / Pemkot untuk menyediakan lahan. Sedangkan Teknopark yang ada di Sragen ini selain syarat lahan sudah terpenuhi malah sudah memiliki gedung yang sangat memadai. “Namun untuk kepastiannya nanti menunggu hasil studi kelayakan yang akan kami lakukan,”terang Mulyanto.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga mengungkapkan wacana lain. Selain menjadikan Teknopark di Sragen sebagai salah satu dari 100 teknopark unggulan di Indonesia. Bupati Sragen juga mempunyai wacana lain yakni menjadikan Teknopark sebagai Akademi Komunitas. “Bahkan proposalnya telah kami kirimkan ke Kementerian Pendidikan Nasional waktu Menterinya masih Pak Nuh,” terang Bupati. Waktu itu malah usulan menjadi Akademi Komunitas didukung penuh oleh Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pihak UNS waktu itu menyatakan kesanggupannya untuk mendukung penuh jika Teknopark Sragen dijadikan sebagai Akademi Komunitas.
Wacana yang kedua tersebut menurut Mulyanto juga sangat bagus. “Jadi ada dua wacana untuk pengembangan Technopark Sragen, yang pertama sebagai satu dari 100 teknopark unggulan di Indonesia atau wacana kedua menjadikan Teknopark di Sragen ini sebagai Akademi Komunitas, nanti tunggu hasil kajian dari kami, yang jelas kami siap membantu sepenuhnya, termasuk dari segi dana,” jelas Mulyanto.
Yang jelas, menurut Bupati, apapun bentuknya pengembanganya nanti masyarakat Sragen dan sekitarnyalah yang akan menikmatinya. Untuk itu Bupati Sragen mendukung penuh apapun bentuk pengembangan dari Teknopark ini. (N.Hart – Humas)

Sumber

Monday, February 16, 2015

Siap-siap, Tujuh "Techno Park" Bakal Hadir di Indonesia




CIBINONG, KOMPAS.com - Selain mengubah konsep Cibinong Science Center (CSC) menjadi Science Techno Park (STP), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga berencana membuat 7 Techno Park di Indonesia pada tahun 2015.
Ketujuh Techno Park tersebut akan dibangun di Tual (Maluku), Ternate(Maluku), Mataram (Nusa Tenggara Barat), Samosir (Sumatera Utara), Tasikmalaya (Jawa Barat), Banyumulek (Lombok, Nusa Tenggara Barat), dan Enrekang (Sulawesi Selatan).
Kepala Pusat Inovasi LIPI, Nurul Taufiqu Rochman, mengatakan pembangunan ketujuh Techno Park tersebut ditujukan agar masyarakat dapat merasakan langsung teknologi yang diciptakan oleh LIPI. Hal ini dimaksudkan agar teknologi tersebut dapat membantu masyarakat menumbuhkan perekonomian.
“Techno Park tersebut nantinya akan menjadi pusat diseminasi teknologi kepada masyarakat di daerahnya masing-masing. Kami berharap dengan adanya Techno Park tersebut, daerah akan bertumbuh ekonominya dengan berbasis pada inovasi teknologi,” ujar Nurul saat ditemui Kompas.com di gedung Pusat Inovasi LIPI, Cibinong, Senin (09/02/2015).
Guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat, lanjut Nurul, ketujuh Techno Park tersebut akan disesuaikan dengan bidang pencaharian utama masyarakat di daerah masing-masing.
“Kami sesuaikan teknologi di Techno Park sesuai bidang masing-masing daerah. Wilayah Samosir dan Enrekang untuk pengembangan energi, Tual, Ternate, dan Mataram untuk kemaritiman, Tasikmalaya dan Banyumulek untuk pertanian,” tandas Nurul.
Untuk ketujuh Techno Park, Nurul mengatakan dana yang dialokasikan senilai Rp 5 miliar pada masing-masing pembangunan di tiap daerah.

http://properti.kompas.com/read/2015/02/10/080000821/Siap-siap.Tujuh.Techno.Park.Bakal.Hadir.di.Indonesia

Saturday, February 7, 2015

Pantai Baru di Bantul akan dijadikan techno park

www.technoparkindo.com


Merdeka.com - Sekilas Pantai Baru yang berlokasi di Pandansimo, Bantul, DIY, tidak berbeda dengan pantai pada umum. Namun jika ditilik bagaimana roda ekonomi warga di sekitar pantai yang sebagian adalah nelayan, Pantai Baru ini mempunyai teknologi sendiri untuk memberikan energi listrik pada warga dan nelayan.

Hanya berjarak sekitar 500 meter dari pantai, berdiri beberapa kincir angin yang memberikan sumbangsih besar bagi kehidupan di sana.

"Di sini sudah dibangun kincir angin sejak mulai tahun 2007, tidak menggunakan genset, tapi pakai angin dan juga panel surya," kata Asisten Deputi Jaringan Iptek Daerah, Momon Sadiyatmo saat menyambut kedatangan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo di Pantai Baru, Jumat (6/2).

Teknologi hybrid panel surya dan angin ini dibangun, sebagai upaya pemerintah untuk menghidupkan pariwisata dan juga kegiatan nelayan. Dari kincir angin tersebut, daerah yang belum dialiri listrik PLN tersebut bisa terang pada malam hari.

"Mendongkrak pariwisata, ya ini harus dihidupkan. Jalan terang, warung terang, nelayan pun bisa dapat es baru dengan mudah karena ada mesin es yang dialiri listrik dari kincir juga," ujarnya.

Kincir angin tersebut bisa menghasilkan 62.000 watt listrik. Jumlah tersebut cukup untuk membuat kawasan menjadi terang. Sejak dibangun, sedikitnya perputaran uang sebesar Rp 5 miliar di Pantai Baru pertahun.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo mengaku gembira ada pantai yang menggunakan teknologi terbarukan. Dia pun mendaulat kawasan Bantul sebagai salah satu kawasan yang nantinya akan dijadikan science and techno park, yang rencananya hanya akan dibangun di 100 kabupaten di Indonesia.

"Saya senang, di tempat lain itu banyak yang gagal, tapi di sini berhasil. Tolong nanti ini jadi prioritas untuk science and techno park ya," ujarnya.

Dia menjelaskan science and techno park merupakan program yang diminta oleh Presiden Jokowi, untuk dikembangkan dan dikerjakan cepat.

"Ini nanti tinggal dikembangkan saja, diperbesar. Konsepnya kurang lebih seperti ini, tapi lebih besar," tandasnya.

BAGAIMANA DENGAN DAERAH ANDA ? Hubungi http://www.technoparkindo.com

Wednesday, January 14, 2015

Wisata Pendidikan

WISATA PENDIDIKAN
Pengertian wisata pendidikan
Wisata Pendidikan merupakan suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan didalamnya. Program ini dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan wisata tahunan atau kegiatan ektrakulikuler memiliki kualitas dan berbobot. Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan kurikulum pendidikan. Setiap kali mengunjungi obyek wisata akan disesuaikan dengan ketertarikan obyek dan bidang ilmu yang akan dipelajari.
Keanekaragaman budaya dan obyek wisata membuat lebih dari 1 juta wisatawan datang berkunjung. Program Wisata Pendidikan yang telah lama diluncurkan sehingga menjadi suatu kebutuhan bagi sekolah untuk membina dan mendidik para siswa. Selain program pembelajaran di dalam kelas, Program wisata Pendidikan telah terbukti efektif untuk meningkatkan pola pembelajaran dan sosialisasi para siswa.
Program Wisata Pendidikan juga didukung oleh para kalangan akademisi perguruan tinggi dalam menyampaikan materi dilapangan. Sehingga program ini betul-betul disusun untuk memenuhi kegiatan wisata sekolah dengan berkualitas. Program wisata pendidikan sudah saatnya dikembangkan di setiap sekolah sebagai proses pembelajaran siswa tentang cinta bangsa, negara dan tanah air.

Idealnya wisata pendidikan didesain khusus untuk memenuhi kapasitas ilmu pengetahuan para pelajar untuk mengisi wawasan kebangsaan melalui kegiatan perjalanan, mengenal wilayah dan potensi sumber daya lokal antarkabupaten, provinsi serta antarpulau di Indonesia. Kegiatan perjalanan dalam tur wisata pelajar akan berdampak luas bagi pengembangan ekonomi di daerah karena dapat mendukung pergerakan ekonomi rakyat sekaligus membuka kantong-kantong seni dan budaya yang perlu diketahui pelajar. Sangat diharapkan kegiatan wisata pendidikan dapat menjadi sarana pelajar untuk melestarikan budaya dan mengenalkan nilai luhur sejarah dan budaya bangsa Indonesia.
Prospek wisata pendidikan berbasis pelajar sekolah di Indonesia diprediksikan makin cerah. Jika jumlah pelajar di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia sebanyak 39,2 juta orang seperti yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS), bisa dibayangkan besarnya potensi wisata pendidikan di Indonesia. Dengan pergerakan pelajar sebanyak itu ke berbagai daerah di Indonesia, bisa dibayangkan nilai rupiah yang bisa berputar karena dibelanjakan oleh mereka saat beriwisata di objek wisata di berbagai daerah di negeri ini.
Konsep wisata pendidikan sengaja didisain khusus untuk memenuhi kapasitas ilmu pengetahuan para pelajar. Dengan demikian mereka akan mampu mengisi wawasan kebangsaan dengan kegiatan perjalanan wisata mengenal wilayah dan potensi sumber daya lokal antardaerah, kabupaten, provinsi serta antarpulau di seluruh negeri ini.
Kegiatan perjalanan wisata pelajar akan menjadi pergerakan ekonomi rakyat, sekaligus membuka kantong seni dan budaya yang perlu diketahui dan dipahami oleh para pelajar. Karena itu, wisata pelajar diharapkan menjadi sarana pelajar untuk ikut melestarikan budaya dan mengenal nilai luhur sejarah dan budaya bangsa Indonesia.


Dari kegiatan tersebut diharapkan banyak bermunculan ragam obyek wisata yang bisa dimanfaatkan oleh penjual jasa pariwisata, sehingga dapat mendukung terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat kalangan bawah. Dengan demikian objek wisata pendidikan, seni dan budaya yang dikunjungi pelajar dapat memberikan lapangan kerja bagi warga setempat, sehingga ketika objek wisata tersebut berkembang dapat dipetik manfaatnya oleh pemerintah dan masyarakat daerah itu. Melalui promosi, program Wisata Pendidikan Cinta Indonesia yang dikhususkan untuk pelajar sekolah, dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena diprediksikan kegiatan ini mampu mengentaskan warga sekitar objek wisata menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan menggerakkan arus pelajar sekolah untuk mengikuti program wisata pendidikan dengan mewajibkan pelajar mengikuti studi banding ke berbagai daerah, akan memberikan angin segar bagi pembangunan pariwisata nasional.


APAKAH DAERAH ANDA SUDAH MEMPUNYAI DESTINASI WISATA PENDIDIKAN ?
Hubungi kami untuk Free Konsultasi
www.technoparkindo.com


sumber : http://kel5-feareg.blogspot.com/